Sifat dan Tugas serta Mukjizat Para Rasul dan Sikap Serta Perilaku para Rasul
Status sebagai Nabi dan Rasul tidak dapat diusahakan oleh siapa pun. Jika seseorang misalnya menghabiskan seluruh waktunya untuk beribadah dan meninggalkan segala macam kesenangan dunia dengan harapan mudah-mudahan diangkat menjadi Nabi atau Rasul tentu harapannya akan sia-sia. Sebab status itu hanya pemberi dari Allah Swt. semata. Hanya Allah Swt yang memilih atau menetukan siapa yang akan diangkatNya menjadi Nabi saja atau menjadi Nabi dan Rasul-Nya. Meskipun demikian sebelum mengangkat seseorang menjadi Nabi atau Rasul, Allah Swt sudah menyiapkan dan memelihara kepribadian orang tersebut. Sehhingga orang yang akan diangkat menjadi Nabi dan Rasul memiliki kepribadian yang sempurna, jiwa yang utuh, nalar yang kuat dan akhlak yang mulia. Begitu juga dari garis keturunan, seseorang yang diangkat menjadi nabi haruslah memiliki garis keturunan yang baik dan mulia.
Sifat-sifat Nabi dan Rasul
Diangkatnya seseorang menjadi nabi dan rasultergantung juga pada kondisi masyarakat dimana ia berada, apakah memang sangat memerlukan di utusnya seorang nabi dan rasul untuk memperbaiki dan membimbing kehidupan mereka yang sudah sangat jauh menyimpang dari fitnah kemausiaan
Secara umum setiap nabi dan rasul memiliki sifat-sifat yang mulia dan terpuji sesuai dengan statusnya sebagai manusia pilihan Allah Swt. Namun secara khusus, setiap rasul memiliki empat sifat yang erat kaitannya dengan tugasnya sebagai urusan Allah yang membawa misi bimbingan umat menempuh jalan yang diridhai oleh Allah Swt.
Adapu keempat sifat yang wajib dimiliki rasul atau yang biasa dikenal dengan sifat wajib rasul adalah sebagai berikut :
a. sidiq (benar)
Seorang rasul pasti selalu berkata benar, tidak pernah berdusta dalam keadaan bagaimana pun. Apapun yang dikatakan oleh rasul , baik berupa berita, janji, kejadian masa depan dan lain-lain selalu mengandung kebenaran. Mustahil seorang rasul mempunyai sifat kizib atau berdusta karena hal tersebut menyebabkan tidak adanya orang yang akan membenarkan risalahnya. Sedangkan orang yang biasa saja ketika berdusta, maka dia tidak akan dipercayai lagi sama orang yang ada disekitarnya, apalagi bila seorang Rasul.
b. Amanah (dipercaya)
Seorang rasul selalu menjaga dan menunaikan amanah yang diberikan kepadanya. Perbuatannya akan selalu sama dengan perkataannya dan rasul akan selalu menjaga amanah kapan dan dimana pun, baik yang dilihat atau diketahui oleh orang lain maupun tidak. Oleh karena itu, mustahil seorang rasul memiliki sifat khianat. Seseorang yang memiliki sifat khianat tidak pantas menjadi nabi dan rasul.
c. Tablig (menyampaikan)
Seorang rasul akan menyampaikan apa saja yang diperintahkan oleh Allah Swt untuk disampaikan. Tidak ada satu pun bujukan atau ancaman yang menyebabkan seorang rasul menyembunyikan sebagian dari wahyu yang disampaikannya. Oleh karena itu, mustahil seorang rasul punya sifat kitman atau menyembunyikan wahyu ilahi yang seharusnya disampaikan oleh umat.
d. Fatanah (cerdas)
Seorang rasul memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi, pikiran yang jernih, penuh kearifan dan kebijaksanaan. Rasul juga mampu mengatasi persoalan yang dilematis sekalipun tanpa harus meninggalkan kejujuran dan kebenaran.
Dari keempat sifat tersebut diatas, maka setiap nabi dan rasul adalah maksum, artinya terpelihara dirinya dari segala macam dosa, baik kecil maupun besar. Namun sebagai manusia, nabi dan rasul juga memiliki sifat-sifat kemanusiaan yang layaknya manusia pada umumnya. seperti lupa, lapar, sakit dan lain sebagainya. Sifat-sifat kemanusiaan yang ada pada diri nabi dan rasul adalah merupakan sifat jaiz (sifat yang boleh ada) bagi mereka.
Tugas dan Mukjizat Para Rasul
Semua rasul yang diutus oleh Allah mempunyai tugas yang sama yaitu antara lain sebagaiberikut :
a. Menegakkan kalimat tauhid (mengesakan Allah)
Menegakkan kalimat tauhid artinya mengajak umat manusia untuk beribadah hanya kepada Allah. Tugas rasul tersebut telah dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Al-anbiyaa ayat 25 berikut :
" Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau Muhammad, melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Aku, maka sembahlah Aku " (Q.S.Al-anbiyaa : 25)
b. Menyeru Manusia Agar Menjauhkan Diri dari Tagut
Para rasul senantiasa menyeru/mengajak umatnya agar senantiasa menjauhkan diri dari tagut ( setan dan apa saja yang disembah selain dari Allah Swt). Hal ini diterangkan dalam Al-Qur'an pada surah An-Nahl ayat 36 sebagai berikut :
c. Menyampaikan Kabar Gembira
Para rasul mempunyai tugas untuk menyampaikan kabar gembira bahwa Allah Swt. akan memberikan pahala dan balasan surga bagi mereka yang beriman dan taat kepada-Nya.
d. Menyampaikan Peringatan
Disamping rasul menyampaikan kabar gembira, maka para rasul juga mempunyai tugas untuk menyampaikan peringatan tentang adanya azab dan ancaman siksa dari Allah Swt. bagi mereka yang tidak beriman dan melanggar semua perintah-Nya. hal ini telah difirmankan oleh Allah dalam Al-Qur'an pada surah Al-An'am ayat 48 sebagai berikut :
"Para rasul yang Kami utus itu adalah untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Barang siapa beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada rasa takut pada mereka, tidak bersedih hati" (Q.S.Al-An'am ayat 48.
Untuk membuktikan kerasulan dan kebenaran yang dibawa para rasul serta menjawab tantangan dan mematahkan bagi para penantangnya. Maka para rasul dilengkapi oleh Allah dengan sebuah mukjizat yakni kemampuan untuk melakukan sesuatu kejadian luar biasa yang terjadi atas izin Allah Swt. Seperti mukjizat nabi Musa a.s. yang mampu membelah lautan dengan tongkatnya. Nabi Ibrahim yang tidak mampan dibakar oleh api. Mukjizat Nabi Muhammad Saw yang mampu membela bulan menjadi dua dan diterimanya Al-Qur'an. Mukjizat Al-Qur'an adalah mukjizat yang paling besar sepanjang sejarah dibandingkan dengan mukjizat-mukjizat beliau yang lainnya dan para rasul laiinya. Ini dikarenakan mukjizat lainnya terbatas dengan waktu dan zamannya, sedangkan Al-Qur'an berlaku sepanjang masa
Sikap dan Perilaku yang Mencerminkan Keimanan kepada Para Rasul
Keimanan seseorang harus dibuktikan dengan sikap dan perilaku keseharian yang dapat mencerminkan keimanannya kepada rasul. Dan sikap serta perilaku para rasul tersebut adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui dan hafal nama-nama nabi dan rasul yang wajib diketahui yakni berjumlah 25 rasul seperti yang tersurat dalam kitab suci Al-Qur'an.
2. Menyakini dan mengakui adanya kesamaan misi yang dibawa para rasul setiap generasi, yakni menyampaikan ajaran tauhid dan menyelamatkan moral manusia yang jauh dari peradaban.
3. Menyakini dan mengakui bahwa nabi Muhammad saw adalah utusan Allah yang paling akhir. Beliau adalah penutup nabi paling akhir dan ajarannya yang paling sempurna dan menyempurnakan semua ajaran yang dibawa para rasul sebelumnya.
4. Menjadikan para rasul pada umumnya dan nabi Muhammad saw pada khususnya menjadi idola dan teladan sepanjang masa
5. Mengikuti jejak langkah sikap rasul pada umumnya dan nabi Muhammad saw pada khususnya.
Sifat-sifat Nabi dan Rasul
Diangkatnya seseorang menjadi nabi dan rasultergantung juga pada kondisi masyarakat dimana ia berada, apakah memang sangat memerlukan di utusnya seorang nabi dan rasul untuk memperbaiki dan membimbing kehidupan mereka yang sudah sangat jauh menyimpang dari fitnah kemausiaan
Secara umum setiap nabi dan rasul memiliki sifat-sifat yang mulia dan terpuji sesuai dengan statusnya sebagai manusia pilihan Allah Swt. Namun secara khusus, setiap rasul memiliki empat sifat yang erat kaitannya dengan tugasnya sebagai urusan Allah yang membawa misi bimbingan umat menempuh jalan yang diridhai oleh Allah Swt.
Adapu keempat sifat yang wajib dimiliki rasul atau yang biasa dikenal dengan sifat wajib rasul adalah sebagai berikut :
a. sidiq (benar)
Seorang rasul pasti selalu berkata benar, tidak pernah berdusta dalam keadaan bagaimana pun. Apapun yang dikatakan oleh rasul , baik berupa berita, janji, kejadian masa depan dan lain-lain selalu mengandung kebenaran. Mustahil seorang rasul mempunyai sifat kizib atau berdusta karena hal tersebut menyebabkan tidak adanya orang yang akan membenarkan risalahnya. Sedangkan orang yang biasa saja ketika berdusta, maka dia tidak akan dipercayai lagi sama orang yang ada disekitarnya, apalagi bila seorang Rasul.
b. Amanah (dipercaya)
Seorang rasul selalu menjaga dan menunaikan amanah yang diberikan kepadanya. Perbuatannya akan selalu sama dengan perkataannya dan rasul akan selalu menjaga amanah kapan dan dimana pun, baik yang dilihat atau diketahui oleh orang lain maupun tidak. Oleh karena itu, mustahil seorang rasul memiliki sifat khianat. Seseorang yang memiliki sifat khianat tidak pantas menjadi nabi dan rasul.
c. Tablig (menyampaikan)
Seorang rasul akan menyampaikan apa saja yang diperintahkan oleh Allah Swt untuk disampaikan. Tidak ada satu pun bujukan atau ancaman yang menyebabkan seorang rasul menyembunyikan sebagian dari wahyu yang disampaikannya. Oleh karena itu, mustahil seorang rasul punya sifat kitman atau menyembunyikan wahyu ilahi yang seharusnya disampaikan oleh umat.
d. Fatanah (cerdas)
Seorang rasul memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi, pikiran yang jernih, penuh kearifan dan kebijaksanaan. Rasul juga mampu mengatasi persoalan yang dilematis sekalipun tanpa harus meninggalkan kejujuran dan kebenaran.
Dari keempat sifat tersebut diatas, maka setiap nabi dan rasul adalah maksum, artinya terpelihara dirinya dari segala macam dosa, baik kecil maupun besar. Namun sebagai manusia, nabi dan rasul juga memiliki sifat-sifat kemanusiaan yang layaknya manusia pada umumnya. seperti lupa, lapar, sakit dan lain sebagainya. Sifat-sifat kemanusiaan yang ada pada diri nabi dan rasul adalah merupakan sifat jaiz (sifat yang boleh ada) bagi mereka.
Tugas dan Mukjizat Para Rasul
Semua rasul yang diutus oleh Allah mempunyai tugas yang sama yaitu antara lain sebagaiberikut :
a. Menegakkan kalimat tauhid (mengesakan Allah)
Menegakkan kalimat tauhid artinya mengajak umat manusia untuk beribadah hanya kepada Allah. Tugas rasul tersebut telah dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Al-anbiyaa ayat 25 berikut :
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ
Artinya :" Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau Muhammad, melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Aku, maka sembahlah Aku " (Q.S.Al-anbiyaa : 25)
b. Menyeru Manusia Agar Menjauhkan Diri dari Tagut
Para rasul senantiasa menyeru/mengajak umatnya agar senantiasa menjauhkan diri dari tagut ( setan dan apa saja yang disembah selain dari Allah Swt). Hal ini diterangkan dalam Al-Qur'an pada surah An-Nahl ayat 36 sebagai berikut :
Artinya :
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلَالَةُ ۚ فَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ
" Dan sungguh Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), "Sembahlah Allah, dsn jauhilah tagut".Kemudian diantara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana orang yang mendustakan (rasul-rasul) ". Q.S. An-Nahal ayat :36c. Menyampaikan Kabar Gembira
Para rasul mempunyai tugas untuk menyampaikan kabar gembira bahwa Allah Swt. akan memberikan pahala dan balasan surga bagi mereka yang beriman dan taat kepada-Nya.
d. Menyampaikan Peringatan
Disamping rasul menyampaikan kabar gembira, maka para rasul juga mempunyai tugas untuk menyampaikan peringatan tentang adanya azab dan ancaman siksa dari Allah Swt. bagi mereka yang tidak beriman dan melanggar semua perintah-Nya. hal ini telah difirmankan oleh Allah dalam Al-Qur'an pada surah Al-An'am ayat 48 sebagai berikut :
وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ ۖ فَمَنْ آمَنَ وَأَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Artinya :"Para rasul yang Kami utus itu adalah untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Barang siapa beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada rasa takut pada mereka, tidak bersedih hati" (Q.S.Al-An'am ayat 48.
Untuk membuktikan kerasulan dan kebenaran yang dibawa para rasul serta menjawab tantangan dan mematahkan bagi para penantangnya. Maka para rasul dilengkapi oleh Allah dengan sebuah mukjizat yakni kemampuan untuk melakukan sesuatu kejadian luar biasa yang terjadi atas izin Allah Swt. Seperti mukjizat nabi Musa a.s. yang mampu membelah lautan dengan tongkatnya. Nabi Ibrahim yang tidak mampan dibakar oleh api. Mukjizat Nabi Muhammad Saw yang mampu membela bulan menjadi dua dan diterimanya Al-Qur'an. Mukjizat Al-Qur'an adalah mukjizat yang paling besar sepanjang sejarah dibandingkan dengan mukjizat-mukjizat beliau yang lainnya dan para rasul laiinya. Ini dikarenakan mukjizat lainnya terbatas dengan waktu dan zamannya, sedangkan Al-Qur'an berlaku sepanjang masa
Sikap dan Perilaku yang Mencerminkan Keimanan kepada Para Rasul
Keimanan seseorang harus dibuktikan dengan sikap dan perilaku keseharian yang dapat mencerminkan keimanannya kepada rasul. Dan sikap serta perilaku para rasul tersebut adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui dan hafal nama-nama nabi dan rasul yang wajib diketahui yakni berjumlah 25 rasul seperti yang tersurat dalam kitab suci Al-Qur'an.
2. Menyakini dan mengakui adanya kesamaan misi yang dibawa para rasul setiap generasi, yakni menyampaikan ajaran tauhid dan menyelamatkan moral manusia yang jauh dari peradaban.
3. Menyakini dan mengakui bahwa nabi Muhammad saw adalah utusan Allah yang paling akhir. Beliau adalah penutup nabi paling akhir dan ajarannya yang paling sempurna dan menyempurnakan semua ajaran yang dibawa para rasul sebelumnya.
4. Menjadikan para rasul pada umumnya dan nabi Muhammad saw pada khususnya menjadi idola dan teladan sepanjang masa
5. Mengikuti jejak langkah sikap rasul pada umumnya dan nabi Muhammad saw pada khususnya.
0 comments:
Post a Comment