Retorika adalah alat berkomunikasi anatara manusia sesamanya dan talah ada semeak manuisa ada, kemudian ia berkembang menjadi ilmu pengetahuan untuk mempengaruhi massa. Ilmu ini diperlukan untuk rohaniawan, negarawan, politisi, bahkan siapa saja yang hendak jadi pemimpin yang harus berhubungan dengan masyarakat.
Arti retorika menurut Encyclopedia Britanica yaitu kesenian mempergunakan bahasa untuk menghasilkan pesan yang diinginkan terhadap pendengar dan pembaca. Dizaman yunani retorika dipakai oleh ahli-ahli negara, sehingga zaman tersebut dinamakan abad ahli rhetorica. Sedangkan dizaman Romawi digunakan untuk kepentingan perang, karena negara selalu dalam keadaan perang. Di Indonesia pun muncul seorang ahli Rhetorica yaitu Ir.Sukarno yang telah dapat menggembleng bangsa Indonesia.
Didalam Islam, Rhetorica dinamakan Fannul khitabah, Rasul-rasul adalah pembawa risalah dengan mempergunakan rhetorica untuk menyebarluaskan aqidah dan keimanan kepada umat-umatnya. Rasul yang paling terkenal dalam menggunakan rhetorika adalah Nabi Muhammad saw, karena hanya dalam jangka waktu 23 tahun saja dapat mengubah jazirah arab menjadi negara aman dan makmur, damai dan sentosa, terjalin dengan ukhuwah Islamiyah dalam keridhaan Allah SWT.
Sepeninggal Rasulullah, penyiaran agama dengan retorika dilanjutkan oleh para sahabat, tabi'in, dan tabi'tabi'in.
Peranan Rhetorika
Sebagaimana pengertian yang tercantum di atas maka dapat kita memaknai peranan rhetorika dalam melaksanakan tugas baik sebagai seorang pemimpin, maupun sebagai pendidik sangat berperan dalam tekhnik rhetorika tersebut. Adapun peranan rhetorika tersebut sebagai berikut :
1. Dibidang Kenegaraan
Tokoh-tokoh politik lebih berhasil kalau mereka pandai mempergunakan rhetorika, seperti George Washington di Amerika dan Bung Karno di Indonesia. Ahli rhetorika lebih berhasil dalam DPR dan MPR
2. Bidang Pendidikan
Tidak mungkin bisa menjadi pendidik atau pengajar yang baik kalau tidak memiliki ilmu rhetorika, yang menimbulkan Didaktika
3. Dalam Bidang Hukum
Pengacara-pengacara yang baik harus memiliki rhetorika dalam menyusun Requisitor dan Argumentasinya.
4. Di Bidang Agama
Setiap ahli dakwah, khutbah, mubalig dan mubaliigah, ustadz dan ustadzah harus memiliki retorika dalam menyiarkan agama Islam. Soal ilmu retorika dan tehnik berdakwah dapat dipelajari dari Al-qur'an dan hadits, karena kedua-duanya mengandung ilmu balagah yang menguraikan tentang Al-bayan, Al-ma'ani serta Al-Badii'.
Rhetorika sebagai kesenian berbicara, terdiri dari 3 yaitu :
- Individual dan massa psycology
- Komunikasi antara manusia
- Pengenalan manusia yang menjadi audience (pendengar), publik dan massa.
Max Crombie mengajukan enam syarat asasi bagi keberhasilan dalam suatu pidato atau ceramah dengan tehnik rhetorika sehingga sangat berpengaruh antara lain sebagai berikut :
- Kenali pokok pikiran anda. Jangan berbicara tentang sesuatu yang samar bagi anda, karena akibatnya menurunkan gengsi anda dan mengecewakan pendengar.
- Tetap pada titik-pokok persoalan. Jangan melantur oleh soal-soal sampingan.
- Kenali kapan mesti berhenti. Tanpa mengenal syarat tersebut, pembicaraan akan berkeleleran tidak terarah.
- Bicara harus ditunjukan terhadap orang paling belakang. Suara sayup bagai berbisik tidak akan menimbulkan efek apapun.
- Sesuaikan bicara dengan kemampuan tangkap dari pihak pendengar. Jangan bicarakan soal-soal sepele di depan pendengar yang memiliki kecerdasan tinggi, ataupun sebaliknya, soal-soal tinggi di depan hadirin yang memiliki kecerdasan rendah.
- Bicaralah dari lubuk hati. Pembicaraan yang tidak dihayati oleh hati sendiri, akibatnya tidak pulan akan dihayati oleh pihak pendengar.
Demikian berbagai teori dan gaya dari tokoh rhetorika dizaman lampau dan semuanya dapat dimanfaatkna oleh para da'i dan penerangan dalam usaha mengembangkan dakwah Islam pada abad kebangkitan ini. Tetapi suatu yang penting di ingat, betapa pun indahnya suatu teori bila tidak disertai dengan praktet maka hasilnya akan nihil. Demikian pula halnya dengan rhetorika yang tersusun rapi, maka terbukalah pintu selebar-lebarnya buat setiap orang yang berhasrat jadi orator, meskipun semula dirinya menganggap tak berbakat.
0 comments:
Post a Comment