PROPAGANDA
Tentang apa artinya propaganda itu telah banyak dibahas oleh sarjana-sarjana, sehingga menjadi perdebatan yang seru juga. Di sini kita tidak menerangkan cara filsafat, tetapi hanya sekadar menerangkan pengertian-pengertian yang praktis saja. Nanti akan disambung dengan pelajaran khusus tentang perang propaganda yang merupakan cara yang penting dalam ilmu penerangan dan dakwah. Sekarang propaganda sudah dianggap sebagai suatu senjata dalam perjuangan politik, ekonomi dan kebudayaan. Propaganda dilakukan dengan memakai perkataan yang diucapkan, yang ditulis dan yang digambarkan, termasuk film, musik, serta karikatur. Dapat ditambahkan pula bahwa propaganda dapat dilakukan dengan wayang-kulit, wayang-golek, dan lain sebagainya.
Alat-alat perhubungan seperti radio, film, televisi, dan bertambah majunya pula ilmu jiwa membikin teknik propaganda menjadi suatu yang sangat penting untuk dipikirkan. Apa yang sekarang dinamakan perang dingin cold-war antara Amerika dan Rusia, tidak lain adalah perang propaganda. Demikian hebatnya serangan propaganda Amerika dengan segala medianya, sehingga Rusia terpaksa membikin pemancar-pemancar radio spesial untuk menganggu penerimaan The Voice of Amerika di Eropa Timur.
Maka dari itu, masalah penerangan dan dakwah tidak dapat disambil-lakukan saja atau dipandang enteng. Coba perhatikan bagaimana negara-negara besar di Eropa mengutamakan masalah penerangan, sehingga Jerman dalam perang dunia II mengeluarkan biaya untuk ppropaganda
$ 32. 400.000 dan Amerika mengeluarkan biaya untuk propaganda $ 50. 000.000 setahun. Apalagi biaya propaganda sekarang.
Oleh sebab itu, apabila persoalan penerangan dan dakwah dibicarakan, jangan dianggap hanya persoalan air ludah saja. Sebagai kesimpulan dari salah satu pelajaran tentang propaganda mengatakan "bahwa propaganda itu ialah usaha yang sistematis dari orang yang berkepentingan untuk dirinya sendiri atau untuk suatu cita-cita supaya menguasai sikap pihak-pihak yang lain dengan mempergunakan kekuatan suggestie". Dan dengan demikian itu dapat pula menguasai tindak tanduk orang tersebut. Begitu pula penerangan dan dakwah merupakan penyiaran pikiran-pikiran yang dimaksudkan untuk mendapat kepercayaan-keparcayaan orang, atau mendorong tindakan-tindakannya kepada cita-cita yang dituju.
Propaganda mempunyai 7 (tujuh) macam cara:
Bandingkan kata-kata yang dipakai oleh pihak Republik dan Belanda waktu Perang Kemerdekaan.
Propaganda Republik Propaganda Belanda
menuduh pihak Belanda menuduh pihak Republik
1. Agen Nica 1. Terroris
2. Mata-mata musuh 2. Gerombolan liar
3. Kaki-tangan 3. Corrector
4. Penjajah 4. Belanda pembawa kebebasan
5. Anti kolonial 5. Untuk ketentraman
6. Keadilan sosial 6. Pengacau
7. Nica fascist 7. Bikinan Jepang
Dan bermacam-macam lagi propaganda dari semboyan-semboyan yang diucapkan oleh Republik untuk membela pendiriannya serta menuduh pihak Belanda. Begitu pula Belanda berpropaganda membela tindakannya serta menuduh pihak Republik dengan semboyan yang diucapkan pula.
Sebagai kesimpulan dari propaganda adalah pemilihan semboyan-semboyan serta penyiran-penyiaran pikiran-pikiran yang dimaksudkan untuk menghasilkan kepercayaan orang atas tindakan yang dikehendaki . Propaganda adalah suatu jalan penyiaran pikiran untuk mempengaruhi orang lain.
Tentang apa artinya propaganda itu telah banyak dibahas oleh sarjana-sarjana, sehingga menjadi perdebatan yang seru juga. Di sini kita tidak menerangkan cara filsafat, tetapi hanya sekadar menerangkan pengertian-pengertian yang praktis saja. Nanti akan disambung dengan pelajaran khusus tentang perang propaganda yang merupakan cara yang penting dalam ilmu penerangan dan dakwah. Sekarang propaganda sudah dianggap sebagai suatu senjata dalam perjuangan politik, ekonomi dan kebudayaan. Propaganda dilakukan dengan memakai perkataan yang diucapkan, yang ditulis dan yang digambarkan, termasuk film, musik, serta karikatur. Dapat ditambahkan pula bahwa propaganda dapat dilakukan dengan wayang-kulit, wayang-golek, dan lain sebagainya.
Alat-alat perhubungan seperti radio, film, televisi, dan bertambah majunya pula ilmu jiwa membikin teknik propaganda menjadi suatu yang sangat penting untuk dipikirkan. Apa yang sekarang dinamakan perang dingin cold-war antara Amerika dan Rusia, tidak lain adalah perang propaganda. Demikian hebatnya serangan propaganda Amerika dengan segala medianya, sehingga Rusia terpaksa membikin pemancar-pemancar radio spesial untuk menganggu penerimaan The Voice of Amerika di Eropa Timur.
Maka dari itu, masalah penerangan dan dakwah tidak dapat disambil-lakukan saja atau dipandang enteng. Coba perhatikan bagaimana negara-negara besar di Eropa mengutamakan masalah penerangan, sehingga Jerman dalam perang dunia II mengeluarkan biaya untuk ppropaganda
$ 32. 400.000 dan Amerika mengeluarkan biaya untuk propaganda $ 50. 000.000 setahun. Apalagi biaya propaganda sekarang.
Oleh sebab itu, apabila persoalan penerangan dan dakwah dibicarakan, jangan dianggap hanya persoalan air ludah saja. Sebagai kesimpulan dari salah satu pelajaran tentang propaganda mengatakan "bahwa propaganda itu ialah usaha yang sistematis dari orang yang berkepentingan untuk dirinya sendiri atau untuk suatu cita-cita supaya menguasai sikap pihak-pihak yang lain dengan mempergunakan kekuatan suggestie". Dan dengan demikian itu dapat pula menguasai tindak tanduk orang tersebut. Begitu pula penerangan dan dakwah merupakan penyiaran pikiran-pikiran yang dimaksudkan untuk mendapat kepercayaan-keparcayaan orang, atau mendorong tindakan-tindakannya kepada cita-cita yang dituju.
Propaganda mempunyai 7 (tujuh) macam cara:
- Memberi Cap/gelar mempergunakan kata-kata yang bisa menimbulkan reaksi yang hebat, kemarahan, kebencian, atau ketakutan kepada orang. Seperti menggunakan kata-kata redikal, agitator, propngdist, kalaborator, pelopor, terroris, pembunuh, perampok, tukang culik, koruptor, komunis, kaum kiri, ekstrimis, pengacau, penjilat, dan lainnya untuk mencap seseorang atau menggelarinya.
- Lambang atau semboyan yang menggerakkan perasaan merupakan umpanya orang kristen mamakai tanda salib, orang islam memakaibilan-bintang, dan orang komunis memakai paluarit. Umpamanya melihat berkibarnya sang-saka Merah Putih, menimbulkan semangat bagi bangssa Indonesia. Dalam hal ini, bendera, lencana, atau tanda-tanda yang dihormati dan disenangi, termasuk kepada lambang dan semboyan yang dapat menggerakkan perasaan orang.
- Kata-kata yang mentereng merupakan kata-kata yang dipakai juga untuk menghiasi diri sendiri, seperti kehormatan, kemerdekaan, kebebasan, keadilan sosial, jujur, keamanan, ketertiban, pembela-keadilan, demi untuk kepentingan umum dan lain sebagainya.
- Surat-surat bukti merupakan pemakaian nama orang, terutama nama-nama orang yangterkenal untuk maksud-maksud tertentu, termasuk kepada surat-surat bukti. Hal ini bisa kita lihat dalam iklan obat-obat paten dan dukun-dukun. Cara seperti ini juga sering kali dipakai dalam pertentangan politik dan ekonomi, juga termasuk kedalam soal ini, pemberian uang oleh golongan atau perusahaan-perusahaan besar, atau oleh pemerintah suatu negara kepada negara lain yang bersifat sosial maupun untuk tujuan tertentu.
- Kerakyatan merupakan kata-kata acapkali dipakai oleh politisi-politisi ntuk memikat hati rakyat, seperti kata-kata: "saya bukan pemimpin rakyat, tapi bdi rakyat", "Dari rakyat untuk rakyat", "Untuk kepentingan rakyat jelata", Dan lain sebagainya yang bersifat kerakyatan.
- Ajakan ramai-ramai merupakan kata ajakan seringkali dipergunakan orang dalam perlombaan pemilihan, umpamanya dalam pemilihan lurah, ada orang mengajak masyarakat dengan mengatakan "Si Anu adalah orang yang cakap dan jujur dan mementingkan kepentingan masyarakat, dan marilah kita pilih dia, dia tiada bandingnya". dan sebagainya.
- Menipu dan membohong merupakan cara ini cara yang tidak jujur, memakai cara tabir asap, membusuk-busukkan orang lain, berbohong, mangcaukan dan lain sebagainya.
Bandingkan kata-kata yang dipakai oleh pihak Republik dan Belanda waktu Perang Kemerdekaan.
Propaganda Republik Propaganda Belanda
menuduh pihak Belanda menuduh pihak Republik
1. Agen Nica 1. Terroris
2. Mata-mata musuh 2. Gerombolan liar
3. Kaki-tangan 3. Corrector
4. Penjajah 4. Belanda pembawa kebebasan
5. Anti kolonial 5. Untuk ketentraman
6. Keadilan sosial 6. Pengacau
7. Nica fascist 7. Bikinan Jepang
Dan bermacam-macam lagi propaganda dari semboyan-semboyan yang diucapkan oleh Republik untuk membela pendiriannya serta menuduh pihak Belanda. Begitu pula Belanda berpropaganda membela tindakannya serta menuduh pihak Republik dengan semboyan yang diucapkan pula.
Sebagai kesimpulan dari propaganda adalah pemilihan semboyan-semboyan serta penyiran-penyiaran pikiran-pikiran yang dimaksudkan untuk menghasilkan kepercayaan orang atas tindakan yang dikehendaki . Propaganda adalah suatu jalan penyiaran pikiran untuk mempengaruhi orang lain.
0 comments:
Post a Comment