BLOG TENTANG : PENGERTIAN, MANFAAT, PENDIDIKAN, KESEHATAN, SERTA CARA, PETUNJUK DAN DO'A-DO'A

Kisah Abu Nawas Bersama Baginda Raja dan Botol Ajaibnya


 Tidak ada henti-hentinya dan tidak ada jerahnya, Baginda selalu memanggil Abu Nawas untuk dijebak dengan berbagai pertanyaan atau tugas yang aneh-aneh.
 Hari itu Abu Nawas dipanggil ke istana.Setelah sampai di istana, Baginda Raja menyambut Abu Nawas dengan sebuah senyuman.
Hai Abu Nawas Gimana kabaramu? Kata baginda raja
Kata Abu Nawas, Sehat Tuan
Kamu tau apa niatku manggil kamu ?
Tidak tuan…kata abu nawas
 “Akhir-akhir ini aku sering mendapat gangguan perut. Kata tabib pribadiku, aku kena serangan angin.” kata Baginda Raja memulai pembicaraan.“
Ampun Tuanku, apa yang bisa hamba lakukan hingga hamba dipanggil.” tanya Abu Nawas
.“Aku hanya menginginkan engkau menangkap angin dan memenjarakannya.” kata Baginda
.Abu Nawas hanya diam. Tak sepatah kata pun keluar dari mulutnya. Abu Nawas  tidak berfikir bagaimana cara menangkap angin yang ada di dalam perut baginda, tetapi Abu Nawas  masih bingung bagai¬mana cara membuktikan bahwa yang ditangkap itu memang benar-benar angin.
 Karena angin tidak bisa dilihat. Tidak ada benda yang lebih aneh dari angin. Tidak seperti halnya air walaupun tidak berwarna tetapi masih bisa dilihat. Sedangkan angin tidak.
 Baginda hanya memberi Abu Nawas waktu tidak lebih dari tiga hari. Abu Nawas pulang membawa pekerjaan rumah dari Baginda Raja. Namun Abu Nawas tidak  begitu sedih dan pusing memikirkan apa perintah baginda raja .
 Karena berpikir sudah merupakan bagian dari hidupnya, bahkan merupakan suatu kebutuhan. la yakin bahwa dengan berpikir akan terbentang jalan keluar dari kesulitan yang sedang dihadapi. Dan dengan berpikir pula ia yakin bisa menyumbangkan sesuatu kepada orang lain yang membutuhkan terutama orang-orang miskin.
 Karena tidak jarang Abu Nawas menggondol sepundi penuh uang emas hadiah dari Baginda Raja atas kecerdikannya.Tetapi sudah dua hari ini Abu Nawas belum juga mendapat akal untuk menangkap angin apalagi  memenjarakannya. Sedangkan besok adalah hari terakhir yang telah ditetapkan Baginda Raja.
 Abu Nawas hampir putus asa. Abu Nawas benar-benar tidak bisa tidur walau hanya sekejap kepikiran akan nasib yang akan dialami besok setelah menghadap. Dalam hati Abu Nawas berkata mungkin inilah takdirku.Kayaknya  kali ini Abu Nawas harus menjalani hukuman karena gagal melaksanakan perintah Baginda.
 Abu Nawas berjalan tak bersemangat penuh dengan rasa cemas menuju istana. Di sela-sela kepasrahannya kepada takdir ia ingat sesuatu, yaitu Aladin dan lampu wasiatnya.“Bukankah jin itu tidak terlihat?” Abu Nawas bertanya kepada diri sendiri.
 Abu Nawas berbalik dan segera berlari pulang kerumahnya. Sesampai di rumah ia secepat mungkin menyiapkan segala sesuatunya kemudian menuju ista¬na. Di pintu gerbang istana Abu Nawas langsung dipersilahkan masuk oleh para pengawal karena Baginda se¬dang menunggu kehadirannya.
Dengan tidak sabar Baginda langsung bertanya kepada Abu Nawas. “Sudahkah engkau berhasil memenjarakan angin, hai Abu Nawas?”
 “Sudah Paduka yang mulia.” jawab Abu Nawas dengan muka berseri-seri sambil mengeluarkan botol yang sudah disumbat. Kemudian Abu Nawas menyerahkan botol itu. Baginda menimang-nimang botol itu.
“Mana angin itu, hai Abu Nawas?” tanya Baginda.
 “Di dalam kendi ini, Tuanku yang mulia.” jawab Abu Nawas penuh takzim.
“Aku tak melihat apa-apa.” kata Baginda Raja.
“Ampun Tuanku, memang angin tak bisa dilihat, te¬tapi bila Paduka ingin tahu angin, tutup botol itu harus dibuka terlebih dahulu.
” kata Abu Nawas menjelaskan. Setelah tutup botol dibuka Baginda mencium bau busuk. Bau kentut yang begitu menyengat hidung.
“Bau apa ini, hai Abu Nawas?!” tanya Baginda marah.
 “Ampun Tuanku yang mulia, tadi hamba buang angin dan hamba masukkan ke dalam botol. Karena hamba takut angin yang hamba buang itu keluar maka hamba memenjarakannya dengan cara menyumbat mulut botol
.” kata Abu Nawas ketakutan.Tetapi Baginda tidak jadi marah karena penjelasan Abu Nawas memang masuk akal. Dan untuk kesekian kali Abu Nawas selamat.      
Kisah Abu Nawas Bersama Baginda Raja dan Botol Ajaibnya Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ilmusaudara.com

0 comments:

Post a Comment